Kamis, 13 Juni 2013

Pengertian Metode Pembelajaran

Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru di sekolah menggunakan cara-cara tertentu. Guru memilih dan menggunakan suatu metode yang dianggap paling baik dan paling cocok untuk mencapai tujuannya. Cara-cara seperti itulah yang dimaksud dengan metode pembelajaran di sekolah. Metode pembelajaran adalah cara-cara pelaksanan daripada proses pengajaran atau soal bagaimana teknisnya suatu bahan pelajaran diberikan kepada murid-muridnya di sekolah.[1]

Metode pembelajaran merupakan cara yang digunakan seorang guru dalam berinteraksi dengan siswa pada saat berlangsungnya proses pembelajaran. Dengan menggunakan suatu metode yang tepat, maka akan tercipta suasana interaksi edukatif, dimana guru berperan sebagai fasilitator sedangkan siswa berperan sebagai subjek belajar. Interaksi edukatif akan berjalan dengan baik apabila siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran tersebut. Oleh karena itu, suatu metode dikatakan baik apabila dapat menumbuhkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.[2]

Guru harus membuat perencanaan pembelajaran yang matang dan berusaha untuk selalu memperbaiki kualitas mengajarnya. Hal ini menuntut adanya perubahan-perubahan dalam pengorganisasian kelas, penggunaan metode mengajar, strategi pembelajaran, maupun sikap dan karakteristik guru dalam mengelola proses pembelajaran. Guru juga harus bisa memberikan rangsangan kepada siswa untuk aktif belajar, karena siswa sebagai subjek didik adalah orang yang merencanakan, dan mereka sendiri yang melakukan belajar.[3]

Seorang guru memerlukan seperangkat metode mengajar untuk melaksanakan suatu strategi belajar-mengajar. Strategi merupakan rencana kegiatan untuk mencapai sesuatu, sedangkan metode adalah cara untuk mencapai sesuatu. Dengan kata lain, metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang sudah ditetapkan.[4] Dalam satu kali tatap muka pada proses pembelajaran, seorang guru dapat menggunakan lebih dari satu macam metode, karena antara metode yang satu dengan yang lainnya mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing yang akan saling melengkapi.


[1] B. Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hlm. 140.
[2] Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar (Bandung: Sinar Baru, 1989), hlm. 76.
[3] Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), hlm. 21.
[4] Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta: Kencana, 2010), hlm. 147.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Facebook Themes