Mengajar dengan metode
ceramah menempatkan guru sebagai pusat pengajaran karena guru berperan lebih
aktif, lebih banyak melakukan aktifitas dibandingkan dengan siswanya. Guru
telah mengelola dan mempersiapkan bahan ajaran secara tuntas, sedangkan siswa
berperan lebih pasif tanpa banyak melakukan pengolahan bahan, karena telah
menerima bahan ajaran yang disampaikan oleh guru.[1]
Metode
caramah adalah penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap
kelasnya. Selama berceramah, guru bisa menggunakan alat dan media pembantu agar
uraiannya lebih jelas, tetapi metode utamanya dalam berkomunikasi dengan siswa
adalah dengan berbicara.[2]
Pembelajaran
dengan metode ceramah mempunyai keunggulan dan juga kelemahan. Keunggulan
metode ceramah adalah hemat dalam penggunaan waktu dan alat, membantu siswa
dalam mengembangkan kemampuan mendengar, dan mampu menyampaikan pengetahuan
yang belun pernah diketahui siswa.
Metode ceramah juga
banyak memiliki kelemahan atau kekurangan karena komunikasi yang terjadi antara
guru dengan siswa adalah komunikasi satu arah (one-way communication). Pembelajaran berorientasi pada guru (teacher oriented) dan komunikasi
berpusat pada guru (teacher centered),
oleh sebab itu kegiatan belajar siswa kurang optimal, siswa terbatas kepada
mendengarkan uraian guru sehingga dapat mengakibatkan pengetahuan yang dimiliki
siswa menjadi terbatas pada apa yang disampaikan oleh guru.
Pada
metode ceramah guru memberikan penerangan secara lisan kepada sejumlah siswa,
siswa mendengarkan dan mencatat seperlunya, dan pada umumnya siswa bersifat
pasif. Karena itu, pada umumnya metode ceramah kurang merangsang siswa untuk
mengembangkan kreatifitas, mengemukakan pendapat, serta mencari dan mengolah
informasi.[3]
Kekurangan dari metode
ceramah dapat diatasi dengan menggabungkan dengan metode lain sehingga disebut
sebagai metode ceramah bervariasi. Metode ceramah bervariasi mempunyai beberapa
komponen yang saling berkaitan satu sama lain. Komponen-komponen tersebut
adalah (1) metode pembelajaran, (2) media pembelajaran, (3) penampilan, dan (4)
bahan sajian.
0 komentar:
Posting Komentar