Kamis, 17 Januari 2013

Hakikat Pembelajaran Biologi


Oleh:
Hepta Jayawardana
(Prodi Pendidikan Sains, Program Pascasarjana UNY)

Belajar sangat penting bagi kehidupan manusia. Manusia membutuhkan waktu yang lama untuk belajar sehingga menjadi manusia dewasa. Manusia pada dasarnya selalu dan senantiasa belajar bagaimanapun dan dimanapun ia berada. Sebagai landasan penguraian mengenai apa yang dimaksud dengan belajar, terlebih dahulu akan dikemukakan beberapa definisi belajar dari para ahli berikut ini (Purwanto, 1998:84)
a.       Hilgard dan Bower
Dalam buku Theories of Learning (1975) mengemukakan bahwa: ”Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang (misalnya kelelahan, pengaruh obat, dan sebagainya).”
b.      Gagne
Dalam buku The Conditions of Learning (1977) menyatakan bahwa: ”Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatannya (performance-nya) berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi.”
c.       Morgan
Dalam buku Introduction to Psychology (1978) mengemukakan bahwa: ”Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.”
d.      Witherington
Dalam buku Educational Psychology mengemukakan bahwa: ”Belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian.”
Dari beberapa definisi tentang belajar yang telah dikemukakan para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam kegiatan belajar selalu menghasilkan suatu perubahan pada diri orang yang belajar. Proses yang terjadi dalam kegiatan belajar adalah pencarian pengalaman atau pengetahuan. Pengetahuan disini dapat diperoleh secara langsung maupun tidak langsung. Pengetahuan yang secara langsung didapatkan misalnya dengan melihat, mendengar, merencanakan suatu kegiatan, melaksanakan, dan menemukan suatu fakta. Sedangkan pengetahuan yang diperoleh secara tidak langsung yaitu misalnya dengan membaca, melihat, mendengar, dan sebagainya yang diperoleh dari sumber kedua.
Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Belajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subjek yang menerima pelajaran (sasaran didik), sedangkan mengajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pengajar. Dua konsep tersebut menjadi terpadu dalam suatu kegiatan manakala terjadi interaksi guru dengan siswa dan siswa dengan siswa pada saat pengajaran itu berlangsung. Inilah makna belajar dan mengajar sebagai suatu proses.
Interaksi antara guru dengan siswa sebagai makna utama proses pembelajaran memegang peranan penting untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif. Mengingat kedudukan siswa sebagai subjek dan sekaligus juga sebagai objek dalam pembelajaran, maka inti proses pembelajaran adalah kegiatan belajar siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Inilah hakekat belajar, sebagai inti proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran yang menjadi persoalan utama adalah adanya proses belajar pada siswa yakni proses berubahnya tingkah laku siswa melalui berbagai pengalaman yang diperolehnya (Sudjana, 2009:28-28)
Seorang guru biologi perlu menguasai pengetahuan, cara kerja dan keterampilan dalam bidangnya. Guru biologi di SMA perlu menguasai biologi secara mendalam, metode-metode biologi, dan keterampilan-keterampilan dasar biologi. Biologi merupakan ilmu yang sudah cukup tua, karena sebagian besar berasal dari keingintahuan manusia tentang dirinya, lingkungannya, dan tentang kelangsungan hidup jenisnya. Biologi dimasukkan ke dalam ilmu-ilmu yang mengkaji tentang manusia. Namun, biologi juga termasuk ilmu-ilmu yang mengkaji tentang alam seperti halnya dengan astronomi, geologi, fisika dan kimia. Uniknya, biologi terlibat dalam kedua kelompok studi yang berbeda tersebut (Rustaman, 2003:13-15)
Biologi memiliki ciri yang khas dalam berpikirnya. Misalnya dalam mempelajari fisiologi, siswa diminta mengembangkan cara berpikir sibernetik, dalam mempelajari taksonomi dikembangkan keterampilan berpikir logis melalui klasifikasi, dan dalam mempelajari genetika perlu dikembangkan cara berpikir probabilitas. Selain itu, dalam biologi terdapat banyak istilah latin. Istilah latin tersebut merupakan sebuah konsep yang telah disepakati oleh para biologiwan, dan dapat dikembangkan atau dikombinasikan dengan membentuk pengertian yang lebih kompleks atau lebih spesifik (Rustaman, 2003:14)
Biologi sebagai salah satu bidang IPA menyediakan berbagai pengalaman untuk memahami konsep dan proses sains. Keterampilan proses ini meliputi keterampilan mengamati, mengajukan hipotesis, menggunakan alat dan bahan secara baik dan selalu mempertimbangkan keamanan dan keselamatan kerja, mengajukan pertanyaan, membuat hipotesis, menggolongkan dan menafsirkan data, serta mengkomunikasikan hasil temuan secara lisan atau tulisan, menggali dan memilah informasi faktual dan relevan untuk menguji gagasan-gagasan atau memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

Referensi:
Gagne, Robert M. (1977). The Conditions of Learning. Holt, Rinehart, and Winston, Inc.
M. Ngalim Purwanto. (1998). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya
Nana Sudjana. (2009).  Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo
Nuryani Y. Rustaman, dkk. (2003). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung: FMIPA UPI

                                   

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Facebook Themes