Pada
saat Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Qurban, hampir semua masyarakat
mengkonsumsi daging, baik daging sapi ataupun daging kambing. Daging sapi
ataupun kambing paling nikmat memang dibakar dan disate. Selain jadi lebih
gurih, aromanya pun lebih terasa. Sayangnya, makanan yang enak seperti ini
belum tentu baik bagi jantung. Sebuah penelitian menemukan bahwa daging paling
sehat jika dimasak dengan cara direbus.
Para
ilmuwan dari University of Illinois, mengatakan metode memasak yang
menghasilkan kerak atau tekstur renyah pada daging pada suhu sangat tinggi akan
menghasilkan protein yang disebut advanced glycation end products (AGEs).
Protein ini berkaitan dengan pembentukan plak di pembuluh darah yang lama-lama
dapat mengeras dan meningkatkan risiko serangan jantung.
Dalam
penelitian tersebut, para ilmuwan membandingkan asupan makanan dari 65 peserta
penelitian selama 10 hari. Hasilnya menemukan bahwa pasien dengan komplikasi
penyakit jantung dan pembuluh darah cenderung lebih banyak makan produk-produk
yang mengandung AGEs.
Penelitian
ini dipublikasikan secara online dalam International Journal of Food
Science and Nutrition. Untuk setiap kenaikan satu unit asupan AGEs, peserta
penelitian memiliki kemungkinan 3,7 kali lebih besar terserang penyakit jantung
dan pembuluh darah.
"Penderita
diabetes selama bertahun-tahun disarankan untuk memanggang atau membakar
makanannya, bukan menggoreng. Itu masih benar, tetapi jika punya diabetes,
protein AGEs cenderung menumpuk di jaringan lain dalam tubuh dan menyebabkan
kerusakan jangka panjang," kata peneliti, prof Karen Chapman-Novakofski
seperti dilansir Daily Mail, Jumat (26/10/2012).
Yang
paling dikhawatirkan adalah kesehatan penderita diabetes karena risikonya
terkena penyakit jantung meningkat akibat kerusakan pembuluh darahnya lebih
cepat. Apabila plak terbentuk dengan cepat, maka pembuluh darah akan menyempit
dan berisiko memicu penyakit jantung atau stroke.
Penyakit
jantung dan stroke merupakan penyebab utama kematian dan kecacatan pada
penderita diabetes tipe 2. Sebanyak 65 persen penderita diabetes meninggal
akibat kedua penyakit ini. Oleh karena itu, para ilmuwan menyarankan untuk
menggunakan metode memasak yang lebih tradisional seperti merebus atau
mengkukus daging.
Chapman-Novakofski
yang merupakan seorang profesor gizi ini menjelaskan bahwa AGEs dapat
dihasilkan oleh setiap jenis daging, tetapi yang paling banyak adalah daging
cincang olahan. Oleh karena itu, kandungannya dalam produk seperti burger atau
sosis lebih tinggi ketimbang daging utuh seperti steak atau sate.
"Mengurangi asupan
lemak jenuh dan memperbanyak konsumsi buah, sayuran dan serat penting bagi
penderita diabetes. Namun penelitian ini menunjukkan bahwa persiapan makanan
mungkin penting juga. Merebus daging akan dapat mengurangi asupan AGEs,"
terang Prof Chapman-Novakofski. (Sumber: detikhealth)
0 komentar:
Posting Komentar