Di Indonesia banyak perempuan tidak
mendapat kesempatan yang sama dengan laki-laki dalam menjaga kesehatan mereka.
Kondisi ini terjadi terutama karena adanya perlakuan tidak adil dan setara
antara laki-laki dan perempuan (ketidakadilan dan ketidaksetaraan gender) dalam
pelayanan kesehatan. Saat ini tenaga kesehatan sudah makin sadar tentang
pentingnya mempertimbangkan isu gender dalam pemberian pelayanan kesehatan.
Masalah kesehatan hampir selalu terkait
dengan hal-hal yang menyangkut seks dan gender. Seks (jenis kelamin)
berhubungan dengan perbedaan biologis antara perempuan dan laki-laki. Karena
seks, maka seseorang disebut sebagai perempuan atau laki-laki. Secara biologis,
setiap orang telah memilikinya sejak lahir, dan hal tersebut tidak berubah.
Contoh: hanya perempuan yang bisa hamil dan melahirkan, dan hanya laki-laki
yang memproduksi sperma.
Sedangkan pengertian gender berkaitan
dengan peran dan tanggung jawab antara perempuan dan laki-laki. Hal ini
ditentukan oleh nilai-nilai sosial budaya yang berkembang. Laki-laki dan
perempuan di semua lapisan masyarakat memainkan peran yang berbeda, mempunyai
kebutuhan yang berbeda, dan menghadapi masalah yang berbeda. Hal tersebut
menciptakan nilai dan aturan di masyarakat tentang bagaimana laki-laki dan
perempuan harus berperilaku, berpakaian, bekerja apa, dst. Istilah gender
berlaku baik bagi laki-laki maupun perempuan.
Dengan demikian, peran gender dibangun
dari proses sosial dan merupakan perilaku yang dipelajari dan ditanamkan,
sehingga peran gender dapat diubah. Contoh: aturan masyarakat bahwa perempuan
hanya tinggal di rumah dan mengurus anak, sopir adalah pekerjaan bagi
laki-laki, pendidikan tinggi hanya layak untuk laki-laki, dsb. Cara yang dapat
dilakukan untuk mengetahui apakah sesuatu itu disebabkan oleh seks (jenis
kelamin) atau gender adalah dengan bertanya: apakah ada alasan secara biologis?
Jika sesuatu itu tidak ada alasana biologis, maka pastilah itu karena alasan
gender. Misalnya: apakah ada alasan biologis bahwa hanya laki-laki yang dapat
memperoleh pendidikan tinggi? Jawabannya adalah tidak. Maka hal tersebut pasti
dikarenakan alasan gender.
Untuk memahami lebih jauh perbedaan Seks
dan Gender, cobalah cermati pernyataan-pernyataan berikut ini, dan bedakan mana
pernyataan yang berhubungan dengan perbedaan Seks (S) atau perbedaan Gender (G).
- Perempuan
melahirkan bayi, laki-laki tidak. (S / G)
- Anak
perempuan lembut, sedangkan anak laki-laki kasar. (S / G)
- Hanya
laki-laki yang bis terserang kanker prostat. (S / G)
- Ada
di satu daerah dimana kaum laki-laki hanya tinggal di rumah dan menenun,
sedangkan kaum perempuan bertanggung jawab terhadap semua urusan rumah
tangga dan hanya kaum perempuan yang memperoleh warisan. (S / G)
- Perempuan
mempunyai rasa cinta dan kepedulian yang dalam. (S / G)
- Tugas
perempuan yang paling utama adalah mengurus anak-anak. (S / G)
- Hanya
laki-laki yang memproduksi sperma. (S / G)
- Kepemimpinan
laki-laki lebih baik daripada perempuan. (S / G)
- Perempuan
adalah manajer yang kurang baik. (S / G)
- Laki-laki selalu mengemudi lebih baik. (S / G)
(sumber: Buku Pintar Gender: Panduan
Pelayanan Sensitif Gender Bagi Petugas Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI,
2008)
0 komentar:
Posting Komentar