Indonesia saat ini sudah memasuki musim
penghujan. Curah hujan tertinggi diperkirakan terjadi pada bulan Januari sampai
awal Februari 2012. Datangnya musim hujan merupakan faktor risiko untuk
terjadinya penyakit.
Demikian disampaikan Direktur Jenderal
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama
mengenai antisipasi penyakit yang biasa muncul pada musim hujan.
Penyakit
yang Perlu Diwasapadai
Menurut Prof. Tjandra Yoga, beberapa
penyakit yang perlu diwaspadai selama musim penghujan adalah penyakit akibat
virus seperti influenza, diare; penyakit akibat bakteri dan parasit,
terutama pada daerah yang airnya meluap sehingga bakteri dan parasit dari
septic tank dan kotoran hewan terangkat dan hanyut kemudian mengkontaminasi
air, bahan pangan, atau menginfeksi langsung manusia, seperti diare,
disentri, cacingan, leptospirosis; penyakit akibat jamur terutama akibat
kelembaban pada pakaian; penyakit tidak menular seperti asma, rhinitis,
perburukan penyakit kronik; dan penyakit demam berdarah, karena meningkatnya
tempat perindukan nyamuk.
“Pada peralihan musim penghujan ke musim
kemarau perlu diwaspadai penyakit demam berdarah. Pada masa ini, populasi
nyamuk demam berdarah meningkat karena banyaknya tempat perindukan”, terang
Prof. Tjandra.
Langkah
AntisipasiSebagai antisipasi dengan datangnya musim
penghujan, Kementerian Kesehatan melakukan upaya yaitu meningkatkan promosi
kesehatan kepada masyarakat tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),
terutama dalam hal penggunaan air bersih; cuci tangan dengan air bersih dan
sabun; penggunaan jamban sehat, pemberantasan jentik di rumah, sekolah, kantor,
dan lingkungan sekitar; konsumsi buah dan sayur setiap hari; beraktivitas fisik
setiap hari; membuang sampah pada tempatnya; tidak meludah sembarangan; serta
penggunaan alat pelindung diri, misalnya memakai sepatu boot saat terjadi
banjir untuk menghindari infeksi leptospira dan memakai lotion anti nyamuk di
wilayah rawan/endemis demam berdarah, tambah Prof. Tjandra.
Prof. Tjandra mengingatkan, untuk meningkatkan kewaspadaan dini dengan surveilans melalui sarana yang tersedia, diantaranya melalui early warning alert response system (EWARS), laporan mingguan kewaspadaan penyakit, surveilans aktif mingguan, dan sms gateway 081318139990; meningkatkan pengawasan faktor risiko lingkungan seperti higiene sanitasi air dan lingkungan, tempat perindukan nyamuk, dan lain-lain terutama di daerah banjir dan rawan banjir oleh dinas kesehatan setempat bekerjasama dengan Balai/Balai Besar Teknis Kesehatan Lingkungan Pemberantasan Penyakit Menular (B/BTKL PPM); menyediakan logistik bahan penjernih air (PAC, pembersih air cepat) di wilayah yang sulit mendapatkan air bersih bila diperlukan; menyiapkan obat dan alat kesehatan yang memadai di Puskesmas, Rumah Sakit dan sarana pelayanan kesehatan; serta berkoordinasi dengan dinas kesehatan provinsi dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Kesehatan seperti Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dan B/BTKL, serta lintas sektor. (sumber: kemenkes RI)
Prof. Tjandra mengingatkan, untuk meningkatkan kewaspadaan dini dengan surveilans melalui sarana yang tersedia, diantaranya melalui early warning alert response system (EWARS), laporan mingguan kewaspadaan penyakit, surveilans aktif mingguan, dan sms gateway 081318139990; meningkatkan pengawasan faktor risiko lingkungan seperti higiene sanitasi air dan lingkungan, tempat perindukan nyamuk, dan lain-lain terutama di daerah banjir dan rawan banjir oleh dinas kesehatan setempat bekerjasama dengan Balai/Balai Besar Teknis Kesehatan Lingkungan Pemberantasan Penyakit Menular (B/BTKL PPM); menyediakan logistik bahan penjernih air (PAC, pembersih air cepat) di wilayah yang sulit mendapatkan air bersih bila diperlukan; menyiapkan obat dan alat kesehatan yang memadai di Puskesmas, Rumah Sakit dan sarana pelayanan kesehatan; serta berkoordinasi dengan dinas kesehatan provinsi dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Kesehatan seperti Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dan B/BTKL, serta lintas sektor. (sumber: kemenkes RI)
0 komentar:
Posting Komentar