(foto:korankita) |
Jika sering mengamati,
para pria umumnya selalu terlihat serius sedangkan para wanita cenderung lebih
riang. Hal ini bukan disebabkan karena wanita hanya suka tertawa dan berfoya-foya saja, melainkan karena memiliki gen yang membuat hati selalu
merasa bahagia.
Gen bahagia milik wanita ini ditemukan
oleh para ilmuwan gabungan dari University
of South Florida (USF), National
Institutes of Health (NIH), Columbia
University dan New York State
Psychiatric Institute. Sayangnya, gen ini hanya dimiliki para wanita saja
Para peneliti menyebutnya gen monoamine
oxidase A (MAOA).
"Ini adalah gen kebahagiaan pertama
yang kami temukan pada wanita," kata Henian
Chen, MD, PhD, profesor di Departemen Epidemiologi dan Biostatistik USF
seperti dilansir Medical Xpress, Kamis (30/8/2012).
Dalam penelitian ini, para peneliti
menganalisis data dari 345 orang yang terdiri dari 193 orang wanita dan 152
orang pria. Data mengenai DNA dari peserta dianalisis untuk melihat variasi gen
MAOA. Peserta juga diminta melaporkan
sendiri tingkat kebahagiaannya dengan skala.
Setelah mempertimbangkan berbagai faktor
seperti usia, pendidikan dan pendapatan, ditemukan bahwa wanita dengan ekspresi
gen MAOA dalam taraf rendah merasa
lebih bahagia daripada peserta lain.
Menurut peneliti, ekspresi gen MAOA berkaitan dengan penurunan perilaku
negatif seperti kecanduan alkohol, agresivitas dan perilaku antisosial.
Beberapa ilmuwan menyebut gen ini dengan sebutan gen ksatria, namun bagi
wanita.
Dalam laporan yang dimuat jurnal Neuro-Psychopharmacology & Biological
Psychiatry, para peneliti menjelaskan bahwa gen MAOA bertanggung jawab
menyeimbangkan enzim yang memecah serontin, yaitu zat penghantar dopamin dan hormon lain di otak. Hormon
tersebut merupakan pemicu rasa bahagia dan perasaan positif.
Peneliti menemukan, ekspresi gen MAOA
dalam taraf rendah saja sudah cukup meningkatkan kadar monoamina yang melepaskan sejumlah besar serotonin di otak. Hasilnya, suasana hati akan meningkat.
Peneliti juga menemukan ada pria yang
memiliki gen MAOA dalam versi yang
berbeda, namun para pria ini ternyata memiliki tingkat kebahagiaan yang sama
dengan pria tanpa gen MAOA. Agaknya
hormon testosteron pada pria menangkal efek positif gen MAOA tersebut.
"Ini juga menjelaskan mengapa pria
tampak lebih bahagia selama masa remaja, yaitu karena rendahnya tingkat
testosteron," kata Chen.
(sumber: health.detik.com)
0 komentar:
Posting Komentar