Pembelajaran dalam konteks
mempersiapkan sumber daya manusia abad 21 harus lebih mengacu pada konsep
belajar yang dicanangkan oleh Komisi UNESCO dalam wujud “the four pillars of
education” (Delors 1996:86), yaitu belajar untuk mengetahui (“learning
to know”), belajar melakukan sesuatu (“learning to do”), belajar hidup
bersama sebagai dasar untuk berpartisipasi dan bekerjasama dengan orang lain dalam
keseluruhan aktivitas kehidupan manusia (“learning to life together”),
dan belajar menjadi dirinya (“learning to be”). Model pembelajaran yang
diperlukan adalah yang memungkinkan terbudayakannya kecakapan berpikir ilmiah,
terkembangkannya “sense of inquiry” dan kemampuan berpikir
kreatif siswa (Alfred De Vito 1989:120). Model pembelajaran yang dibutuhkan
adalah yang mampu menghasilkan kemampuan untuk belajar (Joice & Weil
1996:7), bukan saja diperolehnya sejumlah pengetahuan, keterampilan, dan sikap,
tetapi yang lebih penting adalah bagaimana pengetahuan, keterampilan, dan sikap
itu diperoleh siswa (Zamroni 2000:30; Semiawan 1998:13).
Berkenaan dengan model pembelajaran
yang dibutuhkan diatas, model pembelajaran berbasis peningkatan keterampilan
proses sains diharapkan dapat menjadi alternatif. Model pembelajaran berbasis
peningkatan keterampilan proses sains adalah model pembelajaran yang
mengintegrasikan keterampilan proses sains ke dalam sistem penyajian materi
secara terpadu (Beyer 1991:112). Model ini menekankan pada proses pencarian
pengetahuan dari pada transfer pengetahuan, siswa dipandang sebagai subjek belajar
yang perlu dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran, guru hanyalah seorang
fasilitator yang membimbing dan mengkoordinasikan kegiatan belajar siswa. Dalam
model ini siswa diajak untuk melakukan proses pencarian pengetahuan berkenaan dengan
materi pelajaran melalui berbagai aktivitas proses sains sebagaimana dilakukan oleh
para ilmuwan dalam melakukan penyelidikan ilmiah (Nur 1998:19), dengan demikian
siswa diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta, membangun konsep, dan
nilai-nilai baru yang diperlukan untuk kehidupannya.
Fokus proses pembelajaran diarahkan
pada pengembangan keterampilan siswa dalam memproseskan pengetahuan, menemukan
dan mengembangkan sendiri fakta, konsep, dan nilai-nilai yang diperlukan
(Semiawan 1992:18). Kepada siswa diberikan kesempatan untuk langsung terlibat
dalam aktivitas dan pengalaman ilmiah seperti apa yang dilakukan / dialami oleh
ilmuwan. Dengan demikian siswa dididik dan dilatih untuk terampil dalam memperoleh
dan mengolah informasi melalui aktivitas berpikir dengan mengikuti prosedur
(metode) ilmiah, seperti terampil melakukan pengamatan, pengukuran,
pengklasifikasian, penarikan kesimpulan, dan pengkomunikasian hasil temuan.
Penulis: Haryono (Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) dan Program Pascasarjana (PPs) UNNES)
JURNAL PENDIDIKAN DASAR VOL.7, NO.1, 2006: 1-13
Jurnal lengkap dapat Anda download gratis di: download jurnal keterampilan proses sains
0 komentar:
Posting Komentar