Indonesia
merupakan negara yang sangat kaya akan sumberdaya alam baik flora maupun faunanya.
Salah satu kekayaan alam yang dimiliki adalah keanekaragaman rempah-rempah yang
tumbuh tersebar di negara yang memiliki julukan zamrud khatulistiwa ini.
Rempah-rempah banyak digunakan sebagai bahan baku pada pembuatan jamu, bahan
tambahan makanan, dan untuk pengobatan.
Temulawak (Curcuma xanthorhiza Roxb.) merupakan tanaman obat berupa tumbuhan rumpun berbatang semu. Temulawak merupakan
tanaman asli Indonesia yang tumbuh di daerah tropis. Berdasarkan penelitian dan
pengalaman, temulawak telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai
jenis penyakit, misalnya sebagai obat gangguan hati, Temulawak bekerja sebagai
kolagoga, yaitu meningkatkan produksi dan sekresi empedu (Afifah, 2003).
Selain itu,
temulawak juga dapat digunakan sebagai obat anti inflamasi, penambah nafsu makan,
batuk, asma, sariawan, dan diare. Efek farmakologis yang diberikan oleh
temulawak tidak lepas dari peran senyawa aktif yang terdapat dalam rimpang
temulawak. Secara garis besar, zat aktif yang terdapat dalam temulawak terbagi menjadi dua fraksi utama yaitu zat
warna kurkuminoid dan minyak atsiri (Purnomowati, 2008)
Sejauh ini,
temulawak diperdagangkan dalam beberapa bentuk yaitu bentuk rimpang temulawak yang
utuh, oleoresin temulawak, dan minyak atsiri temulawak. Oleoresin merupakan
campuran antara resin dan minyak atsiri yang dapat diekstrak dari berbagai
jenis rempah. Ekstraksi oleoresin umumnya dilakukan dengan pelarut organik, misalnya
etilen diklhorida, aseton, etanol, metanol, heksan (Somaatjaya, 1981), eter dan
isopropil alkohol (Moestafa,1981). Pemilihan pelarut yang tepat sangat
berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas oleoresin yang diperoleh.
Permen (boiled
sweet) merupakan salah satu produk pangan yang digemari. Permen dapat dibuat
dari campuran sukrosa dan sirup glukosa dengan rasio tertentu dan dimasak
dengan suhu tinggi. Salah satu jenis permen yang banyak beredar saat ini adalah
soft candy (permen lunak) (Jackson,1995). Soft candy merupakan
kembang gula yang bertekstur lunak, yang diproses dengan penambahan komponen
hidrokoloid seperti agar, gum, pektin, pati, karagenan, gelatin, dan lain-lain (Suprianto,
2007).
Permen dengan
bahan aktif temulawak digunakan untuk memberikan efek lokal di mulut dan
tenggorokan. Bentuk ini juga digunakan untuk mengobati sakit tenggorokan atau
mengurangi batuk (Mahendra, 2005).
Jurnal ilmiah
ini merupakan hasil karya Amos Lukas, Wahyu Purwanto, dan Ahmad Yudi Ridwan
(Pusat Audit Teknologi, Pusat Teknologi Argoindustri, Alumus IPB)
Jurnal lengkap
dapat Anda download gratis di: download jurnal temulawak
0 komentar:
Posting Komentar