Rabu, 29 Agustus 2012

Melawan Penyakit Kronis Dengan Pikiran Positif

(foto:shutterstock)
Memang tidak mudah untuk tetap bersikap optimis dan berpikiran positif ketika kita sedang menderita penyakit kronis. Namun, seseorang yang memiliki pandangan positif tentang kehidupan membuat otak lebih termotivasi dan produktif. Akhirnya, harmonisasi ini akan meningkatkan derajat kesehatan mereka.
Shawn Akhor, seorang peneliti dari Harvard dan penulis buku The Happiness Advantagemengatakan metode psikologi positif bisa digunakan untuk membantu mengatasi penyakit kronis seseorang.
Psikologi positif ini berhubungan dengan sisi positif manusia, dimana potensi kekuatan dan kebajikan membuahkan kebahagiaan berkelanjutan. Metode ini terus dikembangkan lewat program Matters everday yang dikembangkan National Multiple Sclerosis Society dan biotechnology company Genzyme , yang memantau perkembangan lima orang penderita Multiple Sclereosis (MS).

MS adalah penyakit yang mematikan sistem saraf pusat. Penyakit ini mengganggu aliran informasi antara otak dan seluruh tubuh. Gejalanya dimulai dari mati rasa, kesemutan, buta bahkan lumpuh."Kami menerapkan metode psikologi positif ini kepada mereka. Dengan metode ini, kami ingin membantu bagaimana meningkatkan tingkat kebahagiaan seseorang apapun kondisinya," ujar Shawn, pimpinan program Matters everday.
Michelle Clos, salah seorang trainer dalam progam ini mengaku telah nyaman hidup sebagai penderita MS selama 21 tahun. Lewat penerapan metode psikologi positif, ia menyadari cara berpikirnya harus diubah. Clos harus menerima dan tidak membiarkan rasa takut mempengaruhi pikirannya. "Saya memilih untuk bersyukur masih bisa berjalan, lalu terus positif fokus pada kesembuhan," katanya.
Pikiran positif ini membantu Clos menyelaraskan kehidupan sosial serta fisiknya. Ia berharap dapat menggunakan pengalamannya ini dengan membantu orang lain melewati perjuangan mereka.
Akhor telah mengembangkan berbagai tips dan pelatihan terkait metode ini dan memperkenalkan kepada pasien penderita penyakit kronis. Beberapa di antaranya seperti menulis 3 ucapan syukur.Setiap hari selama tiga minggu, seseorang diminta menuliskan tiga hal dalam hidup yang perlu disyukuri. Menurut Akhor, cara ini melatih otak untuk berpikir optimis.
Metode lainnya adalah setiap hari selama tiga minggu, seseorang diminta selama dua menit menulis secara rinci tentang hal-hal positif yang terjadi padanya dalam 24 jam terakhir. Latihan ini dapat membuat sebuah pengalaman menjadi lebih bermakna. Seseorang juga diminta meluangkan waktu 15 menit sehari melakukan hal-hal menyenangkan, seperti berkebun atau jalan-jalan. Hiburan singkat ini setara dengan obat anti depresi. (sumber:health.compas.com)

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Facebook Themes