Minggu, 26 Juni 2011

Siklus Embriologi Gymnospermae


SIKLUS EMBRIOLOGI GYMNOSPERMAE

Disusun sebagai tugas dari mata kuliah praktikum anatomi dan embriologi tumbuhan











Oleh:
H.B.A Jayawardana
07680031
Pendidikan Biologi




FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2008

Gymnospermae disebut juga sebagai tumbuhan biji terbuka. Pada umumnya biji yang dihasilkan tidak dilindungi oleh daun buah, tetapi berada dipermukaan luar daun buah dalam susunan strobilus. Tumbuhan ini tidak memiliki bunga tetapi pada bakal biji (makrospora) terdapat struktur liang biji (mikrofil) dan kantong serbuk sari (pollen chamber) yang mengganti fungsi bunga sebagai organ reproduksi. Penyerbukan dilakukan dengan perantara angin (anemokori).
Semua Gymnospermae merupakan tumbuhan heterospora, artinya mempunyai dua macam spora, yaitu mikrospora dan megaspora. Kedua spora tersebut tumbuh menjadi gametofit. Mikrospora atau serbuk sari tumbuh menjadi gametofit jantan, sedangkan megaspore tumbuh menjadi gametofit betina. Kedua macam spora ini dihasilkan di dalam strobilus. Pada tanaman Pinus merkussi, kedua strobilus dihasilkan dalam satu pohon, tetapi pada Cycas rumphii dan Ginkgo biloba stobilus jantan dan betina dihasilkan oleh pohon yang berlainan. Stobilus jantan bnyak mengandung mikrospora, sedangkan strobilus betina hanya mengandung satu megaspore disetiap sisik strobilus (megasporofil). Mikrospora dan megaspore bersifat haploid karena merupakan hasil pembelahan meiosis sel induk spora.
Mikrospora (serbuk sari) yang sampai pada tahap penyerbukan terdiri dari 2 sel yaitu sel generative dan sel vegetative. Serbuk sari akan masuk keruang bakal biji (ruang serbuk sari) melalui lubang kecil (mikrofil). Di dalam ruang serbuk sari, serbuk sari tumbuh membentuk buluh serbuk sari yang akan menembus bakal biji. Pembuahan terjadi kira-kira satu tahun setelah penyerbukan. Selama satu tahun tersebut sel induk megaspore dalam nuselus melakukan meiosis menghasilkan 4 sel haploid. Satu sel tetap menjadi megaspore yang kemudian membelah berkali-kali membentuk gametofit betina yang belum dewasa. Sementara itu 3 sel haploid sisanya berkembang menjadi 2 arkegonium yang masing-masing mengandung telur. Saat inilah sel telur siap dibuahi.
Saat pembuahan buluh serbuk sari bergerak kearah arkegonium. Bersamaan dengan itu, sel generative membelah menjadi 2 yaitu sel spermatogen dan sel dinding. Sel spermatogen ini kemudian membelah menjadi 2 spermatozoid yang bentuknya seperti rumah siput dengan rambut getar yang tersusun dalam suatu spiral. Setelah sampai di arkegonium, sel vegetative lenyap dan spermatozoid dilepaskan kedalam ruang arkegonium yang berisi cairan sehingga spermatozoid dapat berenang-renang didalamnya. Selanjutnya terjadi pembuahan antara sel telur oleh spermatozoid yang menghasilkan zigot sebagai calon embrio.
SIKLUS EMBRIOLOGI GYMNOSPERMAE




0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Facebook Themes